
Banyak yang menganggap katarak hanya menyerang orang berusia lanjut, padahal kenyataannya anak muda pun dapat mengalami gangguan penglihatan serupa akibat kondisi bernama katarak sekunder. Kondisi ini muncul setelah seseorang menjalani operasi katarak dan bisa terjadi pada siapa saja, termasuk usia produktif yang memiliki penyakit penyerta atau riwayat masalah pada mata.
Katarak sekunder bukanlah katarak “baru”, tetapi kekeruhan pada lensa buatan atau jaringan di belakang lensa yang muncul setelah seseorang menjalani operasi katarak. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel epitel yang tersisa berkembang dan membuat bagian belakang kapsul lensa menjadi keruh. Siapa pun dapat mengalaminya, termasuk individu yang menjalani operasi katarak pada usia muda atau mereka yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, peradangan mata, atau riwayat trauma pada mata.
Gejala katarak sekunder umumnya mirip dengan katarak awal, seperti pandangan buram, silau saat melihat cahaya, warna tampak kusam, hingga kesulitan melihat di malam hari. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa memperburuk kualitas penglihatan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun kabar baiknya, katarak sekunder dapat diatasi dengan prosedur sederhana bernama YAG laser capsulotomy, yaitu tindakan cepat dan tidak menyakitkan untuk membuat bukaan kecil pada kapsul yang keruh sehingga cahaya dapat kembali masuk ke retina dengan optimal.
Untuk mencegah kemunculan atau kekambuhan katarak sekunder, penting bagi pasien termasuk yang masih muda untuk menjaga kesehatan mata secara rutin. Mengontrol gula darah, menghindari cedera mata, menjaga kebersihan lensa kontak, serta melakukan pemeriksaan mata berkala sangatlah membantu. Dengan penanganan tepat dan pemantauan rutin, penglihatan dapat kembali membaik dan risiko komplikasi lebih lanjut dapat diminimalkan.
